Syarat fungsi:
- Unsur dari A harus seluruhnya muncul dalam pasangan terurut
- Unsur dari A tidak boleh muncul 2 kali atau lebih dari 1 kali dalam pasangan terurut
Fungsi dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi khusus yang memasangkan setiap anggota himpunan A dengan tepat 1 anggota himpunan B.
Ini adalah fungsi, sebab setiap anggota himpunan A dipasangkan dengan tepat 1 anggota B.
Ini bukan fungsi, sebab ada anggota himpunan A yaitu 2 yang tidak dipasangkan dengan anggota B.
Himpunan A = {1, 2, 3} dinamakan domain/daerah asal.
Pemasangan yang terjadi oleh fungsi f adalah fungsi f memetakan semua anggota himpunan A dengan tepat 1 anggota himpunan B, yaitu:
Misalkan -1 < X < 1, sedangkan -1 < Y < 1. Pada contoh yang pertama setiap r > 0 menentukan tepat satu V > 0. Relasi seperti pada contoh pertama disebut fungsi.
Sebagai contoh, misalkan X = {1.2} dan Y = {3,6}. Himpunan {(1,3),(2,3)} merupakan fungsi dari X ke Y, karena setiap anggota X berelasi dengan tepat 1 anggota Y. Demikian pula, himpunan {(1,6),(2,3)} merupakan fungsi dari X ke Y.
Sementara himpunan {(1,3),(1,6),(2,3)} bukan merupakan fungsi dari X ke Y, karena ada anggota X, yaitu 1, yang menentukan lebih dari 1 nilai di Y. Sedangkan y = f(x) disebut rumus fungsi f. Proses demikian ini disebut komposisi.
Dalam sistem koordinat kartesius fungsi dapat dibagi menjadi:
- Fungsi Aljabar; dan
- Fungsi transender.
Fungsi f disebut fungsi aljabar jika f dapat dinyatakan sebagai jumlahan, selisih, hasil kali, hasil bagi, pangkat, ataupun akar fungsi-fungsi suku banyak. Fungsi yang bukan fungsi aljabar disebut fungsi transenden. Beberapa contoh fungsi transenden adalah fungsi trigonometri, fungsi logaritma, dsb.
Fungsi aljabar meliputi:
- Fungsi rasional; dan
- Fungsi Irasional.
Grafik fungsi ini berupa garis lurus dengan gradien m dan melalui titik (0,n).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar